Selamat Datang di Website Lentera, Berpikir dan Berdzikir

Revolusi Mental Pendidikan Demokrasi


Oleh: Abdul Wafi*

REVOLUSI mental adalah sebuah semboyan di era pemerintahan Era Presiden Djoko Widodo. Revokusi mental ini dimaksudkan untuk merubah pola pikir manusia ke arah yang lebih positif. Khususnya para pelaku demokrasi dan rakyat Indnesia secara umum.

Sebelumnya pemerintahan saat ini, revolusi mental juga pernah dilakukan Presiden Sukarno di tahun 1950-an. Pada masanya revolusi mental digagas oleh Bung Karno karena ingin bangkit dari sektor perkonomian. Selain itu, Bung Karno ingin Membentuk karakter  rakyat Indonesia yang semangat kerja, percaya diri dalam bekerja dan berbudaya. Sehingga Rakyat indonesia bisa berdikari (berdiri di kaki sendiri).

Sebagian pengamat politik berpendapat bahwa Revolusi mental saat ini dianggap banyak kesamaan dengan revolusi pada era Bung Karno. Namun banyak pula yang menganggap bahwa revolusi mental saat ini berbeda dengan di era Bung Karno. Revolusi mental saat ini seakan dipaksakan. Dan seakan pemerintah memaksa rakyat untuk sejalan dengan pola pikir pemerintah. Secara teoritis, pemaksaan ini menunjukkan sesuatu yang tidak demokratis. Padahal negara Indonesia adalah negara demokrasi.

Ada pula yang beranggapan tentang revolusi mental ini muncul dari sebuah kecemasan dan kecurigaan. Pemerintah dianggap cemas dan curiga kepada rakyat dalam sebuah pola pikir yang tidak seragam. Ketidakseragaman selalu dianggap kontra. Padahal tak semua yang tidak seragam adalah kontra. Bahkan ketidakseragaman ini akan tampak indah jika saling berkombinasi dan sikapi dengan mental yang arif.

Pemerintah  akan merevolusi mental di berbagai sektor. Diantaranya adalah sektor pendidikan. Revolusi mental Pendidikan dianggap paling utama. Karena penanaman karakter sejak dini akan lebih produktif. Dan akan menghasilkan output yang bekualitas. Hal ini sangat rasional untuk mencapai tujuan  jangka panjang.

Jika Melihat fenomena negeri saat ini, revolusi mental pendidikan bukan satu-satunya yang paling utama. Meskipun dianggap produktif akan bergerak lambat untuk meredam kegaduhan di negeri ini. Karena harapannya melalui proses yang sangat panjang. Yang perlu dikedepankan oleh  pemerintah dalam revolusi mental ini adalah revolusi mental demokrasi, revolusi mental berpolitik, revolusi mental dalam bermedia. Karena sektor-sektor inilah yang selama ini menjadi kegaduhan di negeri ini. Meskipun revolusi sudah berjalan dengn sebenarnya. Maka akan terkikis oleh pengaruh oleh sektor-sektor tersebut.

Revolusi mental akan terlaksana dengan baik jika dimulai dari diri sendiri. Mulai dari berpikir positif. Memberi contoh yang baik. Namun sudah sesuaikah acuan ini dengan rencana pemerintah? Apakah pemerintah sudah melaksanakan langkah-langkah dasar untuk memuluskan rencananya terkait revolusi mental? Atau sudahkah pemerintah memberikan contoh yang baik kepada rakyatnya? Hal ini, perlu dikaji dan dianalisa  sehingga tujuan revolusi mental ini tidak akan sia-sia.

Upaya pemerintah untuk merevolusi mental rakyat Indonesia merupakaan cita-cita mulia. Lebih mulia lagi jika revolusi mental ini mengacu pada norma agama dan pancasila yang sesunggunya. Oleh karena itu, agar cita-cita mulia ini bisa tercapai maka revolusi mental harus dilaksanakan dengan cara edukasi persuasi. Artinya jangan sampai revolusi mental ini  terkesan ada upaya pemaksaan.

Untuk mencapai sebuah tujuan dalam revolusi mental ini, pemerintah harus memiliki tujuan yang jelas agar hasilnya sempurna. Revolusi mental ini harus direncanakan dan dilaksanakan secara kaffah. Tentunya pencapaian target dalam merevolusi mental tidak semudah seperti membalikkan sebuah tangan apalagi revolusi mental dalam demokrasi. Pencapaian target harus melewati proses yang panjang. Selain harus melewati proses yang panjang, aplikasi untuk menunaikan revolusi mental ini sangat sulit jika dilihat kondisi negeri saat ini.

Maka dari itu, pemerintah perlu menakar taget jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang untuk melihat grafik pencapaian semua sektor. Dari ketiga takaran target ini, yang perlu digagas dengan serius adalah terget jangka panjang. Mengapa harus demikian? karena dalam target jangka panjang ini, objek revolusi mental ini adalah pemuda atau generasi penerus bangsa Era Society 5.0. Pemuda atau generasi penerus bangsa ini harus diutamakan dalam pncerahan untuk menghadapi tantangan kehidupan kedepan. Pemuda hari ini harus disiapkan mental yang kuat dan handal untuk menghadapi tantangan kehidupan global yang semakin maju utamanya dalam hal mental pendidikan teknologi, dan demokrasi.

Dalam menakar target jangka panjang, pemerintah harus selektif dalam setiap tahapan-tahapan pelakasanaan revolusi mental ini. Pastinya semua harus dipikirkan dampak positif dan negatifnya untuk mencetak generasi emas. Generasi yang akan membanggakan Indonesia 20 s.d. 30 tahun kedepan. Dipundak generasi 5.0 inilah indonesia bisa berjaya dan berkarya. Sebaliknya, dipundak generasi 5.0 inilah Indonesia akan hilang dan tenggelam.

Maka dari itu, pemerintah harus betul-betul menyiapkan generasi emas masa depan. Revolusi mental ini sangat cocok dilaksanakan dan dibuayakan untuk mencetak generasi emas yang bermental baja sehingga Indonesia bisa berjaya. Upaya pemerintah perlu dukungan moral dari masyarakat secara umum dan pihak-phak terkait secara khusus untuk mencapai target tersebut. Indonesia saat ini sangat membutuhkan penanaman mental yang baik utamanya bagi generasi penerus bangsa. Generasi penerus bangsa yang hebat akan menjadikan bangsa yang kuat. Semoga melalui revolusi mental ini sesuai dengan harapan sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan dibanggakan oleh bangsa lain baik ditingkat Nasional dan Internasional.

*Penulis adalah Dosen IAIN Madur, *Pembina OPSI MA Darul Ulum II Bujur Tenagh Pamekasan, *Penggerak Literasi MTs Darul Ulum II Waru Barat Pamekasan


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama