Selamat Datang di Website Lentera, Berpikir dan Berdzikir

Perubahan Mindset Dunia Pendidikan


Ironis sekali,
jika melihat rekam jejak pendidikan nasioanal. Tawuran siswa antar sekolah dan kriminalitas antar siswa telah mencoreng dunia pendidikan nasional tahun lalu. Seperti, tewasnya siswa SDN 07 di Jalan Pelita Kebayoran Lama pada taggal 19 September 2015. Tawuran 5 sekolah yang menewaskan Ahmad Arifin (17) siswa SMK PGRI 2 di Cikokol, kota Tangerang pada Senin, 6 April 2015. Tawuran yang terjadi di Bunderan Bulungan yang menewaskan siswa bernama Alawi, siswa kelas X SMA dan Ramdan Dinis, kelas XII SMA. Siswa aniaya guru di Sampang hingga meninggal dunia pada tanggal 01 Februari 2018. 3 Pelajar SMA di Kupang aniaya guru pada tanggal 04 Maret 2020. Peristiwa keji ini, sudah hampir setiap tahun terjadi di dunia pendidikan.

Evaluasi dan pembaharuan kurikulum dilakukan oleh pemerintah, diupayakan untuk mengurangi angka tawuran tersebut. Dan ingin membentuk karakter siswa sejak dini ke arah yang lebih baik. Tapi kenyataan di lapangan upaya mulia ini masih kurang maksimal.

Novel ini, secara tersirat memberikan   gagasan   baru   tentang   pentingnya   dunia pendidikan bagi siswa-siswi Indonesia. Dul Abdul Rahman, dalam novelnya menampilkan  peristiwa penyesalan Daeng Marewa (Ayah dari Tokoh Samadin) karena di masa kecilnya mengabaikan terhadap pendidikan. Daeng Marewa, beranggapan bahwa di masanya, pendidikan tidak terlalu penting. Daeng Marewa lebih mementingkan pekerjaan untuk kekayaan duniawi, sejalan dengan ayahnya yang kaya raya di Desanya kala itu. ( Bagian 1).

Peristiwa yang ditampilkan dalam novel ini, dimaksudkan untuk merubah Mindset masyarakat terhadap dunia pendidikan. Sehingga pendidikan selajutnya akan menciptakan suasana yang baru sehingga potret dunia pendidikan menjadi lebih baik. Peristiwa ini, juga akan menciptakan makna pendidikan dalam kehidupan manusia. Pendidikan akan menentukan manusia pada kehidupan selanjutnya. Pendidikan dapat merubah pola hidup manusia ke jenjang hidup yang lebih dewasa dalam berbagai aspek kehidupan.

Selain penampilan peristiwa di atas, Dul Abdul Rahman menggambarkan peristiwa dengan latar pendidikan Kampung Pesisir. Siswa-siswinya mayoritas anak nelayan yang tingkat perekonomiannya menengah ke bawah. Latar pendidikan Desa yang dimaksud berpusat pada SMPN 15 Makasar yang terletak di kampung nelayan sekitar Pantai Barombong. Kegiatan pendidikan digambarkan dengan sederhana dan kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan penggambaran tokoh Samadin dan Sapril. Tokoh Samadin dan Sapril adalah siswa dari para nelayan miskin. Mereka adalah siswa yang sangat bersemangat dalam belajar di sekolah dan di luar sekolah. Mereka juga mahir berbahasa Ingris yang diperoleh di luar sekolah dengan inisiatif belajar otodidak di sela-sela bermain di Pantai Barombong. Selain itu, mereka termasuk siswa yang berpretasi dari hasil berkompetisi bersama teman-temannya di kelasnya masing-masing.

Dari sklumit peristiwa yang ditampilkan oleh Dul abdul Rahman dalam novelnya dapat digaris bawahi, bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan. Pendidikan dapat dinikmati oleh manusia baik yang kaya maupun yang miskin dan masyarakat desa maupun kota. Pendidikan dapat merubah pola hidup manusia kejenjang yang lebih dewasa jika pelaksanan pendidikan dilaksanakan dengan sesungguhnya.

Selain itu, dalam novel ini secara tersirat ada upaya dari penulis (Dul abdul Rahman), untuk merubah Mindset masyarakat terhadap pendidikan ke jenjang yang lebih cerah yaitu dengan menyadari pentingnya pendidikan pada kehidupan selanjutnya. Khususnya para orang tua harus selalu berperan aktif dalam memotivasi anak-anaknya agar senantiasa bersemangat, rajin, dan disipilin dalam belajar. Perhatian dan kontrol para orang tua terhadap anak-anaknya dalam belajar, merupakan sesuatu yang berharga atau bentuk sumbangsih besar dalam dunia pendidikan.

Novel ini, sangat layak dan cocok di baca para pelajar sekolah tingkat SMP/SMA dan sederajat. Dengan membaca novel ini, para pelajar mendapatkan motivasi ganda dalam menjalani pendidikan masa kini. Selain para pelajar, novel ini juga sangat bermanfaat di baca para pendidik untuk dijadikan gambaran dan barometer pendidikan masa kini. Pendidkan masa kini yang diharapkan adalah dapat mencetak siswa-siswi yang berkualitas, berbudi pekerti yang baik dan dapat menyalamatkan bangsa ini ke depan.

Novel ini, sudah bagus dari berbagai aspek penulisan novel pada umumnya. Namun perlu dikaji ulang dalam penulisan sebagian kata-katanya. Masih ada sebagian penulisan kata-kata yang kekurangan huruf. Akan tetapi kekurangan tersebut tidak berdampak negatif terhadap isi novel secara keseluruhan.


Judul Buku : Insya Allah Aku Bisa Sekolah

Penulis          : Dul Abdul Rahman

Penerbit         : DIVA Pres. Yogyakarta

Cetakan         : Pertama, Februari 2015

Tebal              : 276 halaman

ISBN               : 978-602-255-808-8

 

Peresensi: Abdul Wafi *

 


*Dosen IAIN Madura

*Pembina OPSI MA Darul Ulum II Pamekasan

*Penggerak Literasi MTs Darul Ulum II

Waru Barat Pamekasan


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama